Berceloteh Bersama, PK Bapas Temani Klien di Sela Bimbingan Kerja

    Berceloteh Bersama, PK Bapas Temani Klien di Sela Bimbingan Kerja

    SURAKARTA - Terik mentari pagi Kota Surakarta tak menghalangi semangat Klien Pemasyarakatan (ST) dan (TA) yang menjalani bimbingan di Bapas Surakarta untuk mengikuti Kegiatan Bimbingan Kerja Pelatihan Barista pada Kamis Pagi (9/11). Berangkat lebih pagi dari Karanganyar ke Surakarta untuk menghindari macet ternyata mereka datang setengah jam lebih awal dari jadwal kegiatan. Sembari menunggu mereka beristirahat di area terbuka hijau Bapas Surakarta untuk berteduh dari sinar mentari. Mengetahui dua orang kliennya datang lebih awal Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Madya, Teguh Tri Hatmanto langsung menyambangi keduanya.
    Menemani kliennya menunggu kegiatan dimulai, Teguh bercengkerama dengan santai dan memberikan masukan positif untuk kebaikan klien.
    "Mereka itu juga manusia biasa seperti kita, sehingga perlu approachment yang humanis" Ungkap Teguh terkait pendekatan yang dia pilih dalam membimbing klien.
    "Selama ini masyarakat kadang melakukan stigmatisasi pada mereka, dianggap sebagai masalah sosial. Ini yang perlu kita benahi bersama. Kan mereka juga manusia juga jadi ya perlu kita wongke lah, meskipun dulunya ada pelanggaran tapi niat berubah itu sudah ada" Lanjut Teguh tentang pentingnya melawan stigma bagi eks Warga Binaan di masyarakat.
    Setelah setia menemani klien untuk menunggu, Teguh turut mengantarkan klien ke ruang pelatihan serta tak lupa berpesan untuk berlatih dengan baik dan menjadikan pelatihan tersebut sebagai sarana perubahan.

    (Tim Humas Bapas Surakarta)

    Bapas Surakarta

    Bapas Surakarta

    Artikel Sebelumnya

    Ada Apa Babinsa Jajar Kunjungi Swalayan...

    Artikel Berikutnya

    PK Bapas Surakarta Optimalkan Fungsi Pembimbingan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami